teks

Terima Kasih Telah Mengunjungi Blogger Saya, Biarlah Dapat Memberkati Anda di-Masadepan " Tuhan Yesus Memberkati Semua"

Sabtu, 17 Agustus 2013

Memaknai hari kemerdekaan, wujudkan kesadaran bayar PBB



Reporter : Chazizah Gusnita

Pajak. ©2013 Merdeka.com/Ditjen Pajak
68 tahun sudah Indonesia merdeka. Sebagai negara maritim dan kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memiliki kekayaan yang berlimpah ruah. Meski begitu, kekayaan alam tersebut haruslah dijaga dan dirawat agar Indonesia tidak menjadi negara yang mengalami kebangkrutan seperti kota-kota di Amerika Serikat, salah satunya Detroit.

Di awal abad ke-21 ini, banyak negara mengalami masalah perekonomian yang bersumber dari kegagalan masyarakatnya dalam kehidupan bernegara. Krisis Eropa memberikan pelajaran berharga bagi kita semua. Seperti Yunani yang mengalami kebangkrutan karena rendahnya penghimpunan pajak dan korupsi yang merajalela.
Bagi negara-negara yang tidak memiliki sumber daya alam melimpah, pajak menjadi satu-satunya sumber pembiayaan negara. Pemanfaatan uang pajak yang telah dihimpun, menjadi hal yang krusial terutama dalam distribusi dan pengawasannya. Tidak optimalnya pemungutan pajak akan berujung pada bertambahnya utang luar negeri sebagai sumber pembiayaan negara. Selain itu, struktur anggaran yang tidak efisien dan korup juga berimbas pada tingginya kebutuhan pembiayaan yang berujung pada utang luar negeri.
Dalam batas tertentu, utang luar negeri cukup aman dimanfaatkan jika memang dibutuhkan sebagai investasi, dengan catatan struktur anggaran sangat efisien tanpa adanya praktik mark-up biaya maupun program yang tidak efektif. Namun jika utang luar negeri sudah sedemikian besar, negara manapun akan kesulitan dalam menghadapinya.
Saat ini, rakyat Indonesia dihadapkan pada kenyataan bahwa suatu saat kekayaan alam berlimpah yang dimilikinya akan habis. Cadangan minyak bumi diperkirakan hanya tersisa untuk 12 tahun lagi. Demikian pula dengan cadangan gas bumi yang diperkirakan hanya mencukupi hingga 50 tahun ke depan. Banyak hutan Indonesia yang telah dikonversi menjadi perkebunan kelapa sawit guna memperbanyak lapangan kerja. Dan meski tidak diketahui dengan pasti, cadangan mineral berharga seperti emas, dipastikan akan habis dalam beberapa dekade mendatang.
Dengan kondisi tersebut, rakyat Indonesia harus merenungkan kembali bahwa kehidupan bernegara di masa mendatang akan sangat ditopang oleh pengumpulan pajak. Harus disadari bahwa Indonesia telah lama meninggalkan status negara pengekspor minyak, dan sudah beralih sebagai pengimpor minyak. Betapa dominannya pembiayaan negara dari pajak juga sudah terlihat dalam satu dekade terakhir, dimana pajak mendominasi hingga 70% dari pendapatan negara.
Harus disadari bersama bahwa pemungutan pajak memang dapat dipaksakan. Namun demikian, alangkah indahnya apabila seluruh lapisan masyarakat Indonesia yang berkecukupan, menjadi wajib pajak patuh, yang bangga dalam membayar pajak. Di beberapa negara maju, kebanggaan dalam membayar pajak diwujudkan dalam antusiasme masyarakat dalam mengawasi penggunaannya. Melalui wakil rakyat, lembaga sosial kemasyarakatan, maupun jurnalistik media, sangat gencar melakukan kritik atas penggunaan uang pajak apabila dipandang tidak efektif menyejahterakan rakyat.
Masih dalam suasana Idul Fitri 1434 H, sekaligus merayakan hari kemerdekaan Indonesia, berbagai perenungan di atas dapat dimaknai sebagai upaya bersama untuk mewujudkan rakyat yang sadar pajak. Disamping itu, pengawasan dalam penggunaan uang pajak pada hakikatnya adalah bentuk kebanggaan kita dalam membayar pajak.
Semakin bangga dalam membayar pajak, kita akan semakin peduli bahwa penggunaan uang pajak harus dimanfaatkan untuk kesejahteraan rakyat. Kesadaran kita dalam membayar pajak, diikuti dengan kepedulian kita dalam mengawasi penggunaannya, akan membentuk masyarakat yang sadar dan peduli pajak. Selamat Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang ke-68, mohon maaf lahir dan batin, sekali merdeka tetap merdeka!

Jumat, 16 Agustus 2013

Humor Asik Bikin Fress

Naik Gaji

Suatu hari, seorang wanita pembantu rumah tangga mendatangi majikan perempuannya.
Pembantu: “nyonya, saya mau minta naik gaji..”
Nyonya: “kenapa saya harus menaikkan gaji kamu?”
Pembantu: “ada 3 alasan nyonya.. Pertama saya membersihkan rumah lebih bersih daripada nyonya.”
Nyonya: “siapa yg bilang?”
Pembantu: “Tuan yg bilang nyonya”.
Nyonya: “oh…”
Pembantu: “kedua, saya memasak lebih enak daripada nyonya.”
Nyonya: “siapa yg bilang?”
Pembantu: “Tuan yg bilang.”
Nyonya: “oh…”
Pembantu: :ketiga, saya di ranjang lebih hebat daripada nyonya.”
Nyonya: “Oh!!! Apa tuan juga yang bilang !!?!!”
Pembantu: “Bukan nyonya.., tapi tuan sebelah rumah yang bilang, kalo nyonya kurang hebat di ranjang”
Nyonya: “Ssssstt!!! Kamu minta naik brp???”

Murid SD Dengan Gurunya

Anto yang duduk dibangku SD ditanya Bu Fanny, Gurunya
Bu Fanny : Anto, ada 5 bebek yang lagi mencari makan disawah. Kalo ditembak pemburu,
kena satu yang tinggal berapa ?
Setelah berpikir sejenak, si Anto menjawab “Ga ada sisanya bu ”
Bu Fanny bertanya “kenapa ga ada sisanya ?”
Si Anto menjawab” yang lain terbang semua karena kaget”
Bu Fanny tersenyum bijak dan berkata “yah, sebetulnya bukan itu jawabannya. tapi saya suka cara
berpikir kamu ”

Kebiasaan Makan di Pesawat

Kebiasaan makan dipesawat terbang …….
Bila selesai makan, garpu dan sendok :
1. disilangkan = penumpang dari Amerika
2. sejajar = penumpang dari benua Eropa
3. Sejajar diluar piring = penumpang dari Jepang
4. hilang = penumpang dari Indonesia

Kamu mengaku saja

Seorang guru Sejarah memberikan pertanyaan kepada murid-muridnya,
“Anak-anak, siapa yang menulis Pancasila dan UUD 1945?”
Murid-murid semua diam seribu bahasa. Karena hingga menjelang usai jam pelajaran belum satu murid pun menjawab, sang guru marah dan akhirnya menghukum seluruh muridnya berjemur di lapangan upacara hingga sore hari. Salah seorang murid tersebut, sebut saja Anto, tiba di rumah dengan menangis tersedu-sedu. Ayahnya yang keheranan bertanya,
“To, kenapa kamu? Berkelahi?”
Anto menjawab, “Bukan Pak, tapi kami dihukum jemur oleh pak Guru.” Ayahnya bertanya lagi, “Kenapa sampai dihukum?”
Anto menjawab, “Kami tidak menjawab siapa yang menulis Pancasila dan UUD 1945, pak” Tiba-tiba muka sang Ayah merah padam dan menampar anaknya itu sembari menghardik,
“Kenapa tidak mengaku saja kamu yang menulisnya!!!”

Indonesia tetep canggih

Dalam rapat perkembangan teknologi abad-21, ada utusan dari indonesia, jepang dan amerika. Amerika melihatkan kemajuan teknologinya.
Saat ada telpon masuk, Amerika tidak lagi menggunakan hp, tapi memegang kancing bajunya dan berbicara.
Orang Indonesia heran “Wuih gila loe yach, bisa kayak gitu”
Orang jepang langsung nyeletuk, “Wach punyaku lebih gila lagi nich….”dan kemudian dengan jari jempol dan kelinking orang jepang itu menelpon rekannya, ck..ck…’ memang gila nich…,”kata orang indonesia itu dengan rasa kagumnya. akhirnya orang indonesia ini bingung, apa yang akan ditunjukkan kepada kedua rekannya itu. tiba-tiba orang indonesia ini menggetarkan badannya dan matanya merem melek. orang amrik dan jepang bingung, lantas bertanya,” hi..hi… kamu sedang ngapain…..”
“Hus diam !!! fax sedang masuk nich….!!!” kata orang indonesia