Waktu aku masih kecil ada sebuah batu agak besar tergeletak
disalah satu sudut belakang pekarangan rumah kami. Batu itu bundar, bagian
atasnya agak rata, bewarna hitam.Waktu masih SD aku suka duduk diatasnya jika
teman – teman sudah pulang kerumah masing – masing. Sehabis bermain
dipekarangan rumah kami. Aku sayang sekali pada batu itu sebab batu itu sangat
indah. Jika sedang sendirian aku suka duduk diatasnya melepaskan rasa lelah
sambil menunjukkan rasa sayangku padanya.
Kutanyakan kapan ia lahir, sebagai batu, kenapa ia berada
disitu, siapa yang telah membawanya kepekarangan rumah kami, dan kenapa ia
lebih suka membisu. Aku tidak mengharapkannya menjawab pertanyaan –
pertanyaanku, sebab seandainya dijawab aku tidak akan bias memahaminya. Ia
memiliki bahasa lain, tetapi tampaknya ia memahami semua makna pertanyaanku.
Aku sangat menyayanginya dan merasa seperti kehilangan kawan, ketika harus
pergi meninggalkan rumah dan batu itu demi sebuah pendidikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar