LAPORAN
HASIL PRAKTIKUM
MATA
PELAJARAN : KIMIA
TAHUN
PLAJARAN 2012/2013
GURU BIDANG STUDI SRI ROSMINI, S.Pd
DISUSUN OLEH :
NAMA : TION RUSMAWIJAYANTO
KELAS : XII IPA
NIS : 2095
PEMERINTAH KABUPATEN SINTANG
DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 1 KETUNGAU TENGAH
Alamat : jalan siliwangi nanga merakai ketungau
tengah kab. Sintang 78653
JUDUL
PRAKTIKUM : SISTEM KOLOID
Tanggal
Praktikum : 14 Februari 2013
Waktu : 08.20-10.15
I.
Tujuan Praktikum
-
Menentukan sifat campuran
-
Dapat mengetahui apa yang dimaksud
dengan sistem koloid
II.
Latar Balakang
Banyak orang
yang pernah mengalami berada disuatu
tempat berkabut sehingga pada jarak tertentu
tidak terlihat benda-benda disekitar nya. demikian pula bila pesawat
masuki awan, pilot dan penumpang tidak
dapat melihat baik gunung, lautan maupun daratan, disekelilingnya hanya terlihat putih. Kabut terdiri atas butir-butir air lembut
tersebar dalam udara. Butir-butir tidak
jatuh ketanah sebagai hujan. Coba
perhatikan segelas susu. Cairan ini berwarna putih merata, tetapi terlihat gumpalan-gumpalan berwarna
putih bila susu menjadi basi. dalam susu, lemak terpacah- pecah menjadi
butiran-butiran kecil yang tersebar
dalam pelarutnya masih terlihat dalam
mikroskop. Apa sifat-sifat dari larutan semacam itu?.
III.
Dasar Teori
Istilah koloid
pertama kali diutarakan oleh seorang
ilmuwan inggris, Thomas Graham, sewaktu mempelajari sifat difusi beberapa
larutan melalui membran kertas parkamen. Graham menemukan bahwa larutan nutrium
klorida mudah berdifusi sedangkan kanji, gelatin dan putih telur sangat lambat
atau sama sekalitidak berdifusi. Zat-zat sukar tersebut disebut koloid.
Tahun 1907
ostwald mengemukakan istilah sistem
terdispersi, bagi zat yang terdispersi dalam medium terdispersi, analogi dalam
larutan fase terdispersi adalah zat
terlarut, sedangkan medium terdispersi
adalah zat pelarut
IV.
Alat dan Bahan
·
Alat
-
5 buah gelas kimia 100 ml
-
2 corang
-
5 helai kertas saring
-
1 buah batang pengaduk
-
Neraca
-
Spatula
·
Bahan
-
1 gram gula pasir
-
1 gram
terigu
-
1 gram/1 ml susu instan
-
1 gram urea
-
1 gram serbuk deterjen
-
300 ml akuadea
-
V.
Cara Kerja
1. Isilah
5 gelas kimia masing-masing dengan kira-kira 50 ml akuades
2. Tambahkan
± 1 gram gula ke dalam gelas ke-1
± 1 gram terigu ke dalam gelas ke-2
± 1 gram susu instan kedalam gelas
ke-3
± 1 gram urea kedalam gelas ke-4
± 1 gram serbuk deterjen kedalam
gelas ke-5
3. Aduklah
setiap campuran ( batang pengaduk harus dibilas dan dikeringkan lebih dahulu sebelum
dugunakan untuk mengaduk isi gelas yang
berbeda ). Perhatikan dan catat apakah
zat yang dilarut, larut apa tidak.
4. Diamkan
campuran-campuran tersebut. Perhatikan dan catat apakah campuran tersebut stabil atau tidak stabil; bening atau keruh??
5. Saringlah
campuran pada setiap gelas masing-masing kedalam gelas kimia yang bersih. Perhatikan dan
catat, campuran manakan yang meniggalkan residu; apakah hasil penyaringan bening atau keruh??
VI.
Hasil Pengamatan
Sifat campuran
|
Campuran air dengan
|
||||
Gula
|
Terigu
|
susu
|
urea
|
Deterjen
|
|
Larut/Tidak
|
Larut
|
Tidak
|
Larut
|
Larut
|
Larut
|
Stabil/ Tidak
|
Stabil
|
Tidak
|
Tidak
|
Stabil
|
Tidak
|
Bening/keruh
|
Bening
|
Keruh
|
Keruh
|
Bening
|
Keruh
|
Meninggalkan residu/tidak
|
Tidak
|
Ada Residu
|
Tidak
|
Tidak
|
Ada Residu
|
Filtrat bening/keruh
|
Bening
|
Bening
|
Keruh
|
Bening
|
Keruh
|
VII.
Pembahasan
Untuk
memudahkan pembahasan sistem dispersi koloid, digunakan fase terdispersi berupa
padatan dan fase pendispersi yang umum, berupa air. Ukuran partikel zat
terdispersi di dalam koloid lebih besar daripada ukuran partikel di dalam
larutan, tetapi lebih kecil daripada ukuran partikel di dalam suspensiuntuk mengenali koloid dengan menjatuhkan seberkas cahaya kepada
objek. Larutan sejati akan meneruskan cahaya, sedangkan sistem koloid akan
menghamburkan cahaya. Perhatikan Gambar 1.1
·
Gula,
gula yang dilarutkan didalam air membuat suatu bukti bahwa , larutan yang di campurkan Air, masing-masing dapat
tembus cahaya, tetapi jika keduanya dicampurkan akan terbentuk sistem koloid.
·
Terigu,
larutan terigu yang dicampurkan dengan
air menghasilkan suatu yang jauh berbeda
degan larutan yang ada pada gula. Larutan ini cendrung keruh, meniggalkan reidu
dalam suaru larutan.
·
Susu,
Campuran susu bubuk dengan air membuat suatu pendapat yang berbeda lagi
dari campuran terigu dengan gula, bahkan
dapat dikatankan suatu yang lebih dominan dalam campuran. Campuran ini
menghasilkan sama dengan gula, sama terlarut dalam air, namun sifat ari susu tidak stabil dalam cairan yang di
hasilkan keruh. Dan tidak dapat menembuskan cahaya dari dudut manapun. Larutan
ini dinamakan koloid.
·
Urea, urea
bisa dikatakan sama persis dengan gula, dari segi bentuknya sama, namun yang
menbedakan nya adalah dari segi rasa yang ciptakan. dari campuran yang
dihasilkan urea dan gula, memiliki
hasilnya sama.
·
Deterjen,
campuran dari air dengan deterjen membuat hasil yang sangat spesifik, larutan
ini dapat di tembus cahaya matahari. Namun, yang menjadi hasil pengamatan, derterjen
meninggalkan residu dan keruh terhadap larutan air bersih.
VIII. Kesimpulan
Larutan yang
dihasilkan dari campuran-campuran
membuat suatu bukti, bahwa setiap larutan yang dicampurkan dengan laruatan lain
mempunyai hasil yang berbeda-beda dalri laruatn yang aslinya.
IX.
Saran
-
memerlukan bahan lep yang sangat diperlukan
untuk praktikum siswa/siswi SMA N 1 Ketungau Tengah.
-
Memerlukan ruang lep baru, untuk siswa
berekperimen, apa yang mereka fikir-fikirkan. Yang terkadang membuat siswa
penasaran bagaimana suatu larutan biasa dingin dan panas.
X.
Daftar Pustaka
Sutresna, Nana. 2003. Kimia. Bandung: Grafindo.
Sutrsna, Nana. 2007. Cerdas Belajar Kimia. Bandung: Grafindo
Media Pratama.
Muchtaridi. 2007. Kimia 2. Bogor: Yudhistira
Suhendra, Dedy. 2007. Penuntun Praktikum Kimia Dasar. Mataram:
Unram Press
karyadi,benny.1994. kimia 2. Jakarta: Perium Balai Pustaka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar