teks

Terima Kasih Telah Mengunjungi Blogger Saya, Biarlah Dapat Memberkati Anda di-Masadepan " Tuhan Yesus Memberkati Semua"

Selasa, 14 Mei 2013

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM KIMIA SMA NEGERI 1 KETUNGAU TENGAH



LAPORAN HASIL PRAKTIKUM
MATA PELAJARAN  : KIMIA
TAHUN PLAJARAN 2012/2013

 











GURU BIDANG STUDI SRI ROSMINI, S.Pd


DISUSUN OLEH :
NAMA          : TION RUSMAWIJAYANTO
KELAS         : XII IPA
NIS              : 2095


PEMERINTAH KABUPATEN SINTANG
DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 1 KETUNGAU TENGAH
Alamat : jalan siliwangi nanga merakai ketungau tengah kab. Sintang 78653


JUDUL PRAKTIKUM          : SISTEM KOLOID
Tanggal Praktikum                  : 14 Februari 2013
Waktu                                     : 08.20-10.15

I.                   Tujuan Praktikum
-          Menentukan sifat campuran
-          Dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan sistem koloid

II.                Latar Balakang
Banyak orang yang pernah  mengalami berada disuatu tempat berkabut sehingga pada jarak tertentu  tidak terlihat benda-benda disekitar nya. demikian pula bila pesawat masuki awan,  pilot dan penumpang tidak dapat melihat baik gunung, lautan maupun daratan,  disekelilingnya hanya terlihat putih.  Kabut terdiri atas butir-butir air lembut tersebar dalam udara. Butir-butir  tidak jatuh ketanah  sebagai hujan. Coba perhatikan segelas susu. Cairan ini berwarna putih merata,  tetapi terlihat gumpalan-gumpalan berwarna putih bila susu menjadi basi. dalam susu, lemak terpacah- pecah menjadi butiran-butiran kecil  yang tersebar dalam pelarutnya  masih terlihat dalam mikroskop. Apa sifat-sifat dari larutan semacam itu?.

III.             Dasar Teori
Istilah koloid pertama kali  diutarakan oleh seorang ilmuwan inggris, Thomas Graham, sewaktu mempelajari sifat difusi beberapa larutan melalui membran kertas parkamen. Graham menemukan bahwa larutan nutrium klorida mudah berdifusi sedangkan kanji, gelatin dan putih telur sangat lambat atau sama sekalitidak berdifusi. Zat-zat sukar tersebut disebut koloid.
Tahun 1907 ostwald mengemukakan istilah  sistem terdispersi, bagi zat yang terdispersi dalam medium terdispersi, analogi dalam larutan fase terdispersi  adalah zat terlarut, sedangkan  medium terdispersi adalah zat pelarut

IV.             Alat dan Bahan
·         Alat
-          5 buah gelas kimia 100 ml
-          2 corang
-          5 helai kertas saring
-          1 buah batang pengaduk
-          Neraca
-          Spatula
·         Bahan
-          1 gram gula pasir
-          1 gram  terigu
-          1 gram/1 ml susu instan
-          1 gram urea
-          1 gram serbuk deterjen
-          300 ml akuadea
-           
V.                Cara Kerja
1.      Isilah 5 gelas kimia masing-masing dengan kira-kira 50 ml akuades
2.      Tambahkan
± 1 gram gula ke dalam gelas ke-1
± 1 gram terigu ke dalam gelas ke-2
± 1 gram susu instan kedalam gelas ke-3
± 1 gram urea kedalam gelas ke-4
± 1 gram serbuk deterjen kedalam gelas ke-5
3.      Aduklah setiap campuran ( batang pengaduk harus dibilas dan dikeringkan lebih dahulu sebelum dugunakan untuk  mengaduk isi gelas yang berbeda ).  Perhatikan dan catat apakah zat yang dilarut, larut apa tidak.
4.      Diamkan campuran-campuran tersebut. Perhatikan dan catat apakah   campuran tersebut  stabil atau tidak stabil; bening atau keruh??
5.      Saringlah campuran pada setiap gelas masing-masing kedalam  gelas kimia yang bersih. Perhatikan dan catat, campuran manakan yang meniggalkan residu; apakah hasil penyaringan  bening atau keruh??

VI.             Hasil Pengamatan

Sifat campuran
Campuran air dengan
Gula
Terigu
susu
urea
Deterjen
Larut/Tidak
Larut
Tidak
Larut
Larut
Larut
Stabil/ Tidak
Stabil
Tidak
Tidak
Stabil
Tidak
Bening/keruh
Bening
Keruh
Keruh
Bening
Keruh
Meninggalkan residu/tidak
Tidak
Ada Residu
Tidak
Tidak
Ada Residu
Filtrat  bening/keruh
Bening
Bening
Keruh
Bening
Keruh

VII.          Pembahasan
Larutan kanjiUntuk memudahkan pembahasan sistem dispersi koloid, digunakan fase terdispersi berupa padatan dan fase pendispersi yang umum, berupa air. Ukuran partikel zat terdispersi di dalam koloid lebih besar daripada ukuran partikel di dalam larutan, tetapi lebih kecil daripada ukuran partikel di dalam suspensiuntuk mengenali koloid dengan menjatuhkan seberkas cahaya kepada objek. Larutan sejati akan meneruskan cahaya, sedangkan sistem koloid akan menghamburkan cahaya. Perhatikan Gambar 1.1







·         Gula, gula yang dilarutkan didalam air membuat suatu bukti bahwa , larutan  yang di campurkan Air, masing-masing dapat tembus cahaya, tetapi jika keduanya dicampurkan akan terbentuk sistem koloid.
·         Terigu, larutan terigu  yang dicampurkan dengan air  menghasilkan suatu yang jauh berbeda degan larutan yang ada pada gula. Larutan ini cendrung keruh, meniggalkan reidu dalam suaru larutan.
·         Susu, Campuran susu bubuk dengan air membuat suatu pendapat yang berbeda lagi dari  campuran terigu dengan gula, bahkan dapat dikatankan suatu yang lebih dominan dalam campuran. Campuran ini menghasilkan sama dengan gula, sama terlarut dalam air, namun sifat ari  susu tidak stabil dalam cairan yang di hasilkan keruh. Dan tidak dapat menembuskan cahaya dari dudut manapun. Larutan ini dinamakan koloid.
·         Urea,  urea  bisa dikatakan sama persis dengan gula,  dari segi bentuknya sama, namun yang menbedakan nya adalah dari segi rasa yang ciptakan. dari campuran yang dihasilkan  urea dan gula, memiliki hasilnya sama.
·         Deterjen, campuran dari air dengan deterjen membuat hasil yang sangat spesifik, larutan ini dapat di tembus cahaya matahari. Namun,   yang menjadi hasil pengamatan, derterjen meninggalkan residu dan keruh terhadap larutan air bersih.
VIII.       Kesimpulan
Larutan yang  dihasilkan dari campuran-campuran  membuat suatu bukti, bahwa setiap larutan  yang dicampurkan dengan laruatan lain mempunyai hasil yang berbeda-beda dalri laruatn yang aslinya.

IX.             Saran
-          memerlukan bahan lep yang sangat diperlukan untuk praktikum siswa/siswi SMA N 1 Ketungau Tengah.
-          Memerlukan ruang lep baru, untuk siswa berekperimen, apa yang mereka fikir-fikirkan. Yang terkadang membuat siswa penasaran bagaimana suatu larutan biasa dingin dan panas.

X.                Daftar Pustaka
Sutresna, Nana. 2003. Kimia. Bandung: Grafindo.

Sutrsna, Nana. 2007. Cerdas Belajar Kimia. Bandung: Grafindo Media Pratama.

Muchtaridi. 2007. Kimia 2. Bogor: Yudhistira

Suhendra, Dedy. 2007. Penuntun Praktikum Kimia Dasar. Mataram: Unram Press


karyadi,benny.1994. kimia 2. Jakarta: Perium Balai Pustaka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar